22.
Cuaca sore hari itu begitu mendukung untuk seorang laki-laki bernama Narendra untuk selalu tersenyum. Bagaimana tidak, bunga-bunga yang memenuhi toko saat ini begitu indah untuk dipandang sama persis seperti wajah menawannya penjaga toko itu. Tangannya dengan cekatan menata satu tempat dan tempat lainnya.
“Selamat daa..” Ucapannya terhenti ketika pintu toko terbuka dan telah nampak seseorang yang ia benci memasuki toko bunga tempatnya bekerja. Namun apa daya, ia tak mampu untuk melakukannya. Disana ada karyawan lain yang menemani dirinya.
Narendra hanya bisa mengulas senyuman diwajahnya tanda ramah kepada pengunjung yang sudah jelas tak lain adalah Pamannya itu.
“Na, Om minta uang!” Pinta Joki.
“Narendra nggak ada uang Om,” sanggah Narendra berbohong.
“Pelit banget kamu sama Om sendiri.” Netra Narendra tak lepas dari Joki yang kini tengah berjalan mendekati meja kasir, tangannya dengan begitu cepat mengambil beberapa lembar uang kertas yang ada disana.
Narendra terkejut melihatnya, untung saja karyawan lain tengah menuju taman belakang sehingga tak melihat uang kasir yang di curi oleh Pamannya.
Dengan cepat ia berlari menghampiri dimana pamannya berada kemudian barusaha untuk menahan tangan Joki agar tidak mengambil uang lebih banyak lagi dari meja kasir.
“Om, balikin itu uang Paman Ten.” Seru Narendra berusaha untuk merebut uang yang ada di tangan Joki.
“Salah kamu sendiri nggak bisa kasih gua duit. Gua pinjem dulu, buat judi!” Joki begitu senang setelah mendapatkan uang yang ia inginkan, dan melangkahkan kakinya keluar dari toko bunga. Narendra tak kehilangan akal, sedari tadi ia mencoba berfikir agar uang dari pemilik toko bunga agar bisa kembali tanpa berkurang sedikitpun.
Tak mau berlama lagi berfikir, lelaki itu langsung berteriak maling. Semua orang yang ada disana tak terkecuali juga karyawan lain yang berada di belakang ikut menghampiri Narendra yang kini tengah mengejar Joki.
“Maling!! Maling!!” Teriak Narendra membuat semua orang disana mulai berlari mengikuti lelaki itu berlari. Namun, entah mendapatkan ilham dari mana, tiba-tiba dua orang pria dengan pakaian hitam-hitam langsung menghadang Joki dan menarik paksa pakaian Joki malah membawanya ke depan hadapan Narendra.
“Lepasin gua!!” Pinta Joki berusaha untuk melepaskan tangan pria tersebut.
“Dibawa kemana tuan?” Tanya salah seorang pria tak lain adalah Winata menyeret Joki dengan kasar.
Narendra terdiam menatap kedua pria itu. Akan tetapi ia kembali sadar ketika mendengar suara karyawan yang kini sudah berdiri di sampingnya dengan nafas yang terenggah-engah. “Nar, lu cepet banget larinya.”
“Ah, bawa dia ke toko bunga disana.”
Ia sungguh berterima kasih kepada kedua orang pria didepannya karena telah menghadang Joki. Jika tak ada orang-orang itu, entah bagaimana kini nasibnya harus menggantikan uang kasir yang telah dibawa pamannya itu?
Narendra ikut melangkahkan kakinya kembali menuju toko bunga. Di sana ia mendapati Joki sudah tak berdaya, tangannya terikat ke belakang kursi kayu dengan begitu kuat sehingga membuat Joki susah kepayang untuk melepaskannya.
“Lepasin gua!!”
“Tolong anda diam atau kami kurung kepala anda!!” Teriak Winata memprotes pada Joki. Tak mau ambil pusing lagi, pria itu langsung mengambil solatip yang ada di atas meja dan mulai menutup mulut Joki yang terus berbicara tanpa henti.
Kedua pria itu masih diam disana. Mereka berjaga di sisi kiri dan kanan agar Joki tak mampu untuk pergi dari sana. Walaupun begitu, Narendra masih memiliki hati sambil menatap ke arah pamannya dengan rasa tak tega.
“Terima kasih pak, ini ada sedikit uang untuk bapak-bapak.” Narendra mengambil beberapa lembar uang di saku celananya dan memberikannya kepada Winata dan Yuta.
“Maaf Tuan kami kesini bukan untuk meminta uang.” Sanggah Winata.
“Lalu untuk apa?” Tanya Narendra penasaran.
“Silahkan Tuan muda.” Yuta kini mengambil alih berbicara, tangannya menyerahkan sebuah map berwarna hijau dengan bercap Altaro Kingdom kepada Narendra.
“Ini apa?”
Narendra kebingungan. Pikirannya tak mampu mencerna maksud dari ini semua. Di dalam benaknya bertanya-tanya siapa dua orang pria didepannya? Dan apa tujuan mereka datang kesini menemui dirinya.
•••••